Faktor Teknik di Malang
Posted 00.53 by Dharma Wiyata Computer in Label: Sejara Malang batal jadi Ibu Kota NegaraLuasnja serta keadaan daerah.
Luasnja daerah jang termasuk dalam lingkungan kota Malang berdasarkan Undang2 Negara jang masih berlaku, adalah 80 Km2.
Letak kota Malang dipelembahan pegunungan setinggi 444 meter (430 m/470 m), jang merupakan sebuah "sleuf", dibatasi oleh gunung-gunung Kelut Kawi, Welirang dan Ardjuno disebelah Barat, Semeru, Bromo dan pegunungan Tengger disebelah Timur, sedang kedjurusan Utara dan Selatan lembah ini merupakan sebuah terusan-terbuka (corridor). Keadaan demikian memberikan kepada kota Malang iklim jang sangat baik, hawa sedjuk selalu, sedang temperatuur peralihan antara siang dan malam tiada terlalu ?menggundah?.
Sekalipun lembah daerah Malang ini tiada sempurna lurus-mendatar tetapi agak melandai (helling kurang dari 1,8% , rata2 0.7%), namun keadaan demikian tiada berpengaruh besar kepada keadaan dalam kota, misalnja soal lalu-lintas. Bahkan, landalan ini sangatlah menguntungkan sesuatu usaha untuk memelihara kesehatan kota (waterafvoer, stadsreiniging, spoelleidingen).
Padatnja penduduk.
Djumlah penduduk kota Malang pada saat ini adalah 271.870 djiwa. Daerah subur serta iklim jang baik adalah salah satu daja penarik untuk mengalirkan penduduk baru ke Malang, sedang banjaknja djumlah perguruan2 merupakan pula sjarat jang penting.
Djumlah penduduk hingga saat ini kian hari kian meningkat ; berikut disadjikan daftar penduduk, terbagi-bagi menurut kewargaan-negaranja:
Warga Negara :
| ||||
Th.
|
Indonesia
|
Asia lainnja
|
Europa
|
Djumlah
|
1920
|
35.165
|
4.312
|
3.504
|
42.981
|
1930
|
70.662
|
8.521
|
7.463
|
86.646
|
1940
|
142.286
|
12.233
|
13.869
|
168.388
|
1946
|
204.274
|
19.935
|
2.444
|
226.653
|
1954
|
236.445
|
33.521
|
1.904
|
271.870
|
Surutnja djumlah penduduk bangsa Europa adalah terutama disebabkan pergolakan pada zaman ini. Sebagai telah dikatakan, djulah 226.653 pada tahun 1946 adalah penduduk asli semata-mata, tiada terhitung 70.000 orang pengungsian.
Gedung2 serta perumahan2 lainnja.
Menurut djenis bentuknja maupun luas datarannja, maka gedung2 serta perumahan2 dalam kota Malang serta sekitarnja, terbagi-bagi sebagai berikut:
- Djenis: I ?hoofdgebouw? seluas 151 M2 lebih ;
- Djenis: II ?hoofdgebouw? seluas 101-105 M2 ;
- Djenis: III ?hoofdgebouw? seluas 51-100 M2 ;
Berikut disadjikan daftar gedung2 maupun perumahan2 lainnja tersusun menurut djenisnja masing2
Djenis gedung / perumahan serta djumlah
Letaknja di
|
I
(Besar)
|
II
(Sedang)
|
III
(Ketjil)
|
Djumlah Seluruhnja
|
Malang-Kota |
706
|
2.076
|
156
|
2.938
|
Lawang |
374
|
53
|
31
|
458
|
Singosari |
45
|
38
|
116
|
199
|
Batu |
184
|
83
|
175
|
442
|
Sengkaling |
26
|
21
|
57
|
104
|
Djumlah : |
1.335
|
2.271
|
535
|
4.141
|
Dalam djenis I termasuk gedung2 Pemerintahan. Perguruan-perguruan Menengah. Kantor-kantor Bank, Geredja, Mesdjid, gedung2 pertundjukan d.1.s., sedang Gedung-Rakjat-Indonesia jang pernah didjelmakan mendjadi Gedung Parlemen Indonesia adalah pula salah satu gedung2 kebanggaan kota Malang. Gedung Setasiun Malang Kota jang serba modern itu merupakan pula gedung hiasan kota Malang.
Penghibur dan Olah-Raga.
Sebagai ?Taman-Penghibur? di Malang tersedia 6 buah gedung pertundjukan (bioscope/sandiwara), dengan Rex-bioscope sebagai pelopornja. Disamping ini, maka tersedia pula:
1) Petamanan-Kota di dua tempat seluas ? 10 ha;
2) Aloon2 Kota jang kini sebagian didjelmakan mendjadi pasar kembang;
3) Lapangan olah-raga, lebih dikenal dengan nama ?Gelangang Kota Malang?.
untuk segala djenis olah-raga mulai dan athletiek, berenang, sepak-bola, tennis
hingga kepada berpatju-sepeda;
4) Lapangan Rampal untuk berlatih ketentaraan . d.s.b;
Untuk olah-raga berdjalan banjak tempat2 pegunungan jang tidak djauh letaknja dari kota (Wendit, Tumpang, Badut) jang mudah ditjapai dengan berdjalan kaki, sedang untuk bertamasja serta istirahat tersedia pula kota2 pegunungan sebagai Pudjon, Selecta, Nongkodjadjar, Tosari, Tretes serta Sumberbrantas dan Songgoriti dengan sumber2nja air-panas.
Lalu-lintas dan perhubungan.
Landaian sebesar rata2 0,7% tidak menjebabkan naik turunnja djalan jang belebih-lebihan. Di dalam kota hanjalah terdapat sebuah kenaikan djalan (2.5%) sepandjang 100 meter (djembatan Kali Brantas-Tjelaket), sehingga perhubungan dalam kota dapat diselenggarakan dengan betjak, dokar, tjikar maupun dengan mobil. Djalan2 jang menghubungkan pelbagai bagian daerah kota dapat disimpulkan sebagai berikut:
a) Karangan dengan debiet : 50 L./ : 20 meter diaspal : 5 km ;
b) Djalan raya selebar 8 a 16 meter diaspal : 45 km ;
c) Djalan raya selebar 8 a 16 meter belum diaspal : 5 km ;
d) Djalan ketjil (kampung dsb.) diaspal : 25 km ;
Djalan2 raya hampir seluruhnja telah dihias dengan trottoir untuk keamanan lalulintas umum serta pohon2 untuk naungan. Selandjutnja ? ? dari djalan2 tersebut memperlukan perbaikan.
Perhubungan dengan luar kota maupun dengan daerah2 lain, diselenggarakan dengan pelbagai alat2 perhubungan dan pengangkutan :
a) Bus, mobil, truck dsb, melalui djalan2 Negara, Pemerintahan daerah2 dsb., jg. "trace" maupun ?alignement?-nja baik serta tidak berat;
b) Trem kedjurusan Singosari, Tumpang dan Dampit;
c) Kereta-api jang traject seluruhnja termasuk djalan kereta-api golongan ke I, dan daerah2 djauh diluar kota;
Demikianlah, perhubungan dalam dan luar kota dapatlah sudah dianggap memuaskan, sekalipun perbaikan dalam soal ini dihari kelak masih dapat dan pasti pula dikerdjakan orang. Ditilik dan sudut pereconomian keadaan demikian amat menguntungkan, sedang perhubungan ini penting pula artinja untuk pembangunan kota Malang baru, dikemudian hari. Daerah2 sumber pelbagai bahan2, misalnja Probolinggo: kajudjati; Malang-Selatan: pasir, kapur, dsb, telah terhubungkan dengan kota Malang dengan kereta-api, trem, lori maupun tjikar, sedang Setasiun Malang Kotalama telah pula merupakan sebuah ,,Goederenstation.
Perdjalanan kereta-api Malang-Surabaja (waktu lampau) hanjalah memakan waktu 90 menit, sedang perhubungan ini setiap harinja diselenggarakan 14 kali (,,Vlugge Veertien?). Kini perhubungan kereta-api Malang-Surabaja memakai lokomotip2 diesel, sedangkan bus tiap 30 menit menghubungkan kedua kota besar tsb. Dengan adanja kota2 pelabuhan nanti (Pasuruan, Probolinggo, Bangil, Surabaja) maka dalam keadaan sekarang maupun dikelak kemudian hari Malang tiada dapat terpisahkan danpada rantai perhubungan international. Lapangan terbang di Singosari dengan dua buah "startbanen" besar, sepandjang 2000 meter serta selebar 100 meter, di Kedungkandang (Timur-kota) dengan sebuah "starbaan" sepandjang 1500 meter dan selebar 100 meter merupakan "schakel" pula dalam perhubungan tjepat dan international ini. Selain dari pada rentjana ini jang telah pernah dikandung Belanda pada tahun 1930, ialah untuk membangun pulau Sempu (60 km Malang-Selatan) mendjadi sebuah pelabuhan penghubung antara Indonesia Australia, rasanja dapat kita laksanakan.
Djaminan Air-minum.
Air-minum untuk keperluan kota tjukup terdjamin. Sumber2 air-minum jang terdapat di daerah Malang (dekat Batu ? 25 km) ialah
a) Karangan dengan debiet ? 50 L./sec.
b) Binangun dengan debiet ? 160 L./ sec.
Dari sumber Binangun untuk keperluan
a) Karangan dengan debiet ? 50 L./sec
Kekurangan air minum mudah dapat ditjegah dengan penambahan beberapa sumber lainnja. Dalam daftar berikut diuraikan beberapa sumber2 lainnja jang dapat diperuntukkan menutupi kemungkinan kekurangan air minum kota Malang:
Letaknja
| |||
Nama Sumber
|
Tinggi
|
Djarak dari Kota Malang
|
Minimum debiet L./sec
|
Binangun |
? 835 m
|
? 25 km
|
? 160
|
Sumbersari |
? 750 m
|
? 25 km
|
? 80
|
Tjandi kemadu |
? 800 m
|
? 25 km
|
? 460
|
Rining-gemule |
? 1000 m
|
? 25 km
|
? 460
|
Djumlah
|
? 850 L./sec
|
Sumber Tenaga Listrik
Centrale tenaga listrik Mendalan dan Siman pada musim kurang hudjan (kemarau) dapat mengeluarkan tenaga listrik sebesar ? (20.000 + 7.000) = 20.000 kw, sedang untuk karesidenan Malang, Surabaja dan Kediri diperlukan (50.000 + 8.000 + 4.000) =17.000 kw. Dimusim hudjan maka sudah barang tentu aliran tenaga ini lebih besar adanja. Selain daripada ini disekitar kota Malang terdapat pula beberapa ?tjalon2? centrale baru :
I. Sengguruh (Kepandjen ? 25 km) ? 7.000 kw;
II. Tempur (Pasirian ? 75 km.) ? 10.000 kw ;
Demikianlah dalam soal penerangan serta tenaga listrik untuk pembangunan kota Malang tjukup terdjamin.
Sungai2 jang melalui kota Malang.
Kali Brantas jang melalui kota Malang serta Metro dan Kali Bango jang dekat kota Malang, kesemuanja adalah merupakan :bantuan alam? semata-mata, untuk mendjaga kesehatan kota (spoelleidingen) maupun untuk menambah ketjantikan kota. Kali Brantas misalnja, hingga dekat kota sudah mempunjai luas-datar-pengairan (afwateringsgebied) seluas ? 10 km2, sedang debietnja sedikit2nja adalah 2,9 M3/sec.
Untuk pembersihan seluruh kota sekarang baru dipergunakan 1,3 M3/sec, sehingga tjukup banjaklah sudah debiet Brantas ini.
Selandjutnja berbeda sekali dengan daerah lain2, umpamanja Kali Tjikapundung di Bandung jang selalu merupakan ?last? dan setiap tahunnja membahajakan kota serta penduduknja, maka Kali Brantas di Malang merupakan suatu ?oplossing? untuk kota serta penduduknja.
0 comment(s) to... “Faktor Teknik di Malang”
0 komentar:
Posting Komentar